Sekolah KU
Treatment
1.Scene 1
Pada pagi hari dengan suasana udara yang sejuk di sawah sebuah desa. Dengan suasana sekitar pesawahan dimana petani sibuk mencangkul dan mengelola sawahnya. Terlihat seorang pemuda bernama Andi yang berusia 17 tahun, sedang membantu ayahnya mencakul disawah. Saat Andi duduk beristirahat dipinggiran sawah, dia tidak sengaja melihat sekelompok anak sekolah melintas. Hal itu membuat Andi duduk dan termenung sedih memikirkan cita-citanya yang belum tercapai (karena keterbatasan biaya).
2. Scene 2
Pada sore hari Andi berjalan pulang dari sawah mereka. Dalam perjalanannya Andi melihat dari kejauhan sekelompok orang membawa peralatan pertanian (sabit, keranjang, dll). Semakin sekelompok orang tersebut mendekat ke arah Andi, ia juga terkejut melihat sekelompok orang tersebut juga membawa alat tulis (buku dan bulpen). Setelah kemudian mereka saling bertemu dan terjadilah percakapan diantara mereka (Andi diajak untuk ikut massa tersebut).
3. Scene 3
Setelah tiba di tempat tujuan, Andi terkejut ternyata dia diajak ke sebuah gedung sederhana dan cukup tua usianya. Setelah mereka memasuki gedung, ternyata didalamnya terdapat meja, kursi,dan papan tulis. Terlihat pula beberapa orang siswa duduk tenang di dalam.
4. Scene 4
Andi dan teman-teman yang bersamanya memasuki ruang kelas, Andi ikut duduk di dalam bersama yang lain. Tak lama kemudian seseorang masuk dengan membawa map (bertuliskan Sekolah Terbuka), meletakkan mapnya dan kemudian memberikan pengajaran kepada kami. Saat itu juga Andi melihat di atas meja teman-temannya, terdapat bulpen yang sama dan buku (bertuliskan Sekolah Terbuka). Saat itu Andi sadar bahwa kami telah melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah pemerintah “sekolah terbuka”. Dimana siapa saja bisa bersekolah di tempat ini tanpa ada biaya sedikitpun.
5. Scene 5
Sambil ia memperhatikan guru yang mengajar di depan, ia tersenyum lebar dan bangga. Karena dengan adanya sekolah terbuka ini, ia bisa melanjutkan pendidikannya yang tertunda. Pembelajaran dihari itu telah berahir, Andi terburu-buru berpamitan dengan mencium tangan gurunya kemudian berlari dan (sambil melompat) berteriak bahagia “ akhirnya aku sekolah”.
Cita-Cita Tertunda
Treatment
Scene 1
Pada pagi hari di rumah yang sederhana. Di dalam kamar yang kotor terlihat seorang ibu yang sedang membangunkan anaknya Joko.Dengan wajah lesunya Joko pun segera bergegas
Scene 2
Saat Joko membuka pintu depan rumahnya terlihat teman-temanya berangkat kesekolah. Kemudian iapun bergabung bersama mereka. Terlihat canda dan tawa mereka dalam perjalanan menuju kesekolah.
Scene 3
Sesampainya di jembatan terlihat sang guru sedang merenung. kemudian mereka menghampirinya lalu bertanya apa yang sedang di lakukan oleh gurunya. Dengan wajah serius sang guru menceritakan tentang apa yang dia renungkan. Dia mengatakan bahwa orang yang sedang di pinggir kali seberang jembatan adalah temanya dulu waktu ia masih duduk di bangku sekolah dasar. Namun kini ia sudah menggapai cita-citanya. Sang guru balik bertanya tentang cita-cita mereka (murid-murid). Ada yang ingin menjadi pilot,dokter,direktur.
Scene 4
Saat sang guru menanyakan pada joko tentang cita-citanya, Joko pun terdiam. Sampai terdengar suara memanggil-manggil namanya. Dan ia pun tersadar dari lamunanya ternyata yang memanggil adalah ibunya yang menyuruhnya untuk bekerja. Kemudian joko berjalan dengan letih dengan sebuah gitar.
Scene 1
Pada pagi hari di rumah yang sederhana. Di dalam kamar yang kotor terlihat seorang ibu yang sedang membangunkan anaknya Joko.Dengan wajah lesunya Joko pun segera bergegas
Scene 2
Saat Joko membuka pintu depan rumahnya terlihat teman-temanya berangkat kesekolah. Kemudian iapun bergabung bersama mereka. Terlihat canda dan tawa mereka dalam perjalanan menuju kesekolah.
Scene 3
Sesampainya di jembatan terlihat sang guru sedang merenung. kemudian mereka menghampirinya lalu bertanya apa yang sedang di lakukan oleh gurunya. Dengan wajah serius sang guru menceritakan tentang apa yang dia renungkan. Dia mengatakan bahwa orang yang sedang di pinggir kali seberang jembatan adalah temanya dulu waktu ia masih duduk di bangku sekolah dasar. Namun kini ia sudah menggapai cita-citanya. Sang guru balik bertanya tentang cita-cita mereka (murid-murid). Ada yang ingin menjadi pilot,dokter,direktur.
Scene 4
Saat sang guru menanyakan pada joko tentang cita-citanya, Joko pun terdiam. Sampai terdengar suara memanggil-manggil namanya. Dan ia pun tersadar dari lamunanya ternyata yang memanggil adalah ibunya yang menyuruhnya untuk bekerja. Kemudian joko berjalan dengan letih dengan sebuah gitar.